Jumat, 25 Mei 2012

TERMODINAMIKA

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan".

Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekaran ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep dasar dalam termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
- pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
- pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Keadaan termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum Termodinamika

Hukum pertama Termodinamika adalah bentuk lain dari hukum kekekalan energi yang diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh suatu sistem. Maka :
- Sistem adalah sejumlah zat dalam suatu wadah, yang menjadi pusat perhatian untuk dianalisis.
- Lingkungan adalah segala sesuatu diluar sistem.
- Batas , perantara lingkungan dan sistem.

Pengertian Usaha, Kalor dan Energi.

Kalor = Usaha, yaitu hanya muncul juka terjadi perpindahan energi antara system dan lingkungan . Kalor muncul ketika energi dipindahkan akibat adanya perbedaan suhu atau perubahan wujud zat.

Energi terbagi atas dua yaitu energi dalam dan energi luar , dibawah ini beberapa asumsi mengenai energi tersebut.
- Energi kinetik dan energi potensial = energi luar ( external energy )
- Energi yang tidak nampak dari luar adalah energi dalam.
- Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik zat.
- Jumlah energi kinetic dan energi potensial yang berhubungan dengan atom –atom atau molekul – molekul zat disebut energi dalam.

Oleh karena itu, pengertian dari energi dalam adalah suatu sifat mikroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur secara langsung. Yang dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan energi dalam (notasi ) , yaitu ketika suatu system berubah dari keadaan awal ke keadaan akhir.

Secara Sistematis
Perubahan Energi Dalam

delta U = U2-U1

Perubahan Energi Dalam

u = u(vT)

Dimana :
du : perubahan energi dalam (kJ/kg)
cv : panas spesifik pada volume konstan (0,707kJ/kg.K)
dT : perubahan suhu (K)

Formulasi Usaha

Proses Isobarik adalah proses yang terjadi pada tekanan tetap.

Secara Sistematis
Usaha pada proses Isobarik

W = p . deltaV = p ( V2 - V1 )

Rumus pada persamaan diatas hanya dapat digunakan untuk menghitung usaha gas pada tekanan tetap (proses Isobarik). Jika tekanan gas berubah, usaha W harus dihitung dengan cara integral. Secara umum, usaha dihitung dengan cara integral berikut.

Rumus umum Usaha

W = V1 - V2 pdV

Oleh Karena itu, jika grafik tekanan terhadap Volume diberikan , maka arti geometris dari persamaan adalah luas dibawah kurva.

Usaha dalam proses siklus

Pengertian usaha dalam proses siklus ialah usaha yang dilakukan oleh atau pada system gas yang menjalani suatu proses siklus sama dengan luas daerah yang dimuat oleh siklus tersebut.

Hukum-hukum Dasar Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.

Energi dalam suatu system berubah dari nilai awal U1 ke nilai akhir U2 sehubungan dengan kalor Q dan usaha W, Maka ;

Oleh karena itu, Hukum Pertama termodinamika berbunyi, energi dalam suatu system berubah dari nilai U2 sehubungan dengan kalor Q dan usaha W; dimana Q adalah positif jika system memperoleh kalor dan negative jika kehilangan kalor, usaha W positif jika usaha dilakukan oleh system dan negative jika usaha dilakukan pada system.Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Maka, Hukum Kedua Termodinamika berbunyi, tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata – mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi energi mekanik.

Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Rabu, 09 Mei 2012

PSIKOLOGI ABNORMAL

PSIKOLOGI ABNORMAL
- cabang psikologi yg khusus mempelajari kelainan psikis ini disebut psikopatologi atau psikologi abnormal
- usaha menyembuhkan kelainan dilakukan dlm psikologi klinis
- statistik abnormal itu menyimpang dari mayoritas, dlm psikologi dapat dicontohkan orang yg jenius sama abnormalnya dengan yg idiot

PENYEBAB

- prediposisi struktur biologis/jasmani dan mental atau kepribadian yg lemah
- konflik sosial dan konflik cultural yg mempengaruhi diri manusia
- pemaksaan batin dari pengalaman yg keliru yaitu pencernaan pengalaman diri si subjek yg salah
- semakin meningkatnya jumlah penderita dikarenakan kompleksitas social, konflik, imitasi

JENIS KELAINAN PSIKOLOGIS

1. KETERBELAKANGAN MENTAL
- suatu keadaan dimana tingkat intelegensia yg kurang sejak masa perkembangan sehingga berkurangnya kemampuan utk berprilaku adaptif
- taraf perbatasan (IQ 68-85) sering tdk naik kelas, ringan (IQ 52-62) SLB, sedang (IQ 36-51) tdk dapat dididik, berat (IQ 20-35) tdk dapat melakukan apapun
- usaha pencegahan: pendidikan kesehatan masyarakat, pemeriksaan kesehatan prenatal & neonatal, menghindari kehamilan muda dan tua, konseling, diagnosis yg tepat, latihan dan pendidikan yg disesuaikan, kerjasama org tua
- penyebab: infeksi prenatal, rudapaksa, status gizi, genetik, kelahiran prematur, hamil tua

2. KELAINAN SEKSUAL
- pada objek: homoseksual, pakaian, pedophilia, mayat, hewan
- pada caranya: mengintip, tempat ramai, menyakiti diri sendiri, menyakiti pasangan

3. NEUROSIS
- penyakit yg disebabkan oleh gangguan fungsi saraf, tetapi jaringan susunan saraf sendiri tidak mengalami kerusakan
- jenis: neurosis kecemasan (emosi yg dipendam), histeria (traumatis), neurosis phobik (malu), neurosis depresif (suasana jiwa), neurosis obsesif konflik keinginan yg ditekan)

4. PSIKOSIS
- gangguan jiwa dengan kehilangan rasa terhadap kenyataan (gejala: pikiran dan perbuatan tdk sejalan)
- perbedaan antara psikosis dgn neurosis: perilaku, gejala, orientasi, pemahaman, resiko sosial, penyembuhan

5. PSIKOPAT
- merupakan hambatan kejiwaan yg menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma sosial yg ada di lingkungannya
- penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yg besar, seolah patokan utk semua perbuatan dirinya sendiri saja
- gejala: tidak memilki kesadaran sosial dan intelegansi sosial, tdk menyenangkan orang lain, bersikap aneh, berbuat kasar bahkan ganas terhadap orang lain, kepribadian labil dan emosi tdk matang
- penyebab: kurang kasih sayang, gagal mengembangkan kemampuan

QUOTES

- bila seorang anak hidup dalam kecaman, dia belajar mengutuk
- bila dia hidup dalam permusuhan, dia belajar berkelahi
- bila dia hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar
- bila dia hidup dalam kebijaksanaan, dia belajar menghargai keadilan
- bila dia hidup akan suasana aman, dia belajar percaya akan dirinya dan orang lain

GROUP BEHAVIOR

KELOMPOK
- dua individu atau lebih yg berinteraksi & saling bergantungan, yg saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu

FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK

- kedekatan: meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yg memungkinkan terbentuknya kelompok sosial
- kesamaan: peluang interaksi dalam bentuk kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, karakter dll

SYARAT PERILAKU KELOMPOK

- interaksi
- cara berinteraksi: berbicara, tatap muka berdagang, belajar dll

BENTUK INTERAKSI DIDALAM KELOMPOK

1. kerja sama: bentuk interaksi dimana kelompok saling membantu untuk mencapai tujuan bersama
- empat bentuk kerjasama: bergaining, coalition, cooptasi, join venture
2. persaingan: anggota kelompok saling berlomba meraih tujuan yg sama
3. pertentangan: berupa perjuangan yg langsung dan sadar antara org dengan atau antar kelompok utk mencapai tujuan yg sama
4. penyesuaian: dimana kelompok yg sedang bertentangan sepakat untuk berdamai
5. perpaduan: proses kelanjutan yg ditandai dgn usaha mengurangi perbedaan, serta meningkatkan kesatuan tindakan, sikap untuk mencapai tujuan yg sama

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI

- imitasi (meniru perilaku org lain/ mengagumi)
- sugesti (mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap)
- identifikasi (imitasi yg mendalam sehingga ingin menjadi seseorang secara disengaja atau tidak)
- simpati (merasakan perasaan org lain)
- empati (memahami perasaan org lain sangat medalam namun dengan tindakan juga)

PENYIMPANGAN

- tindakan yg dilakukan individu atau kelompok yg tidak sesuai atau melawan kaidah yg berlaku dalam masyarakat
- penyebab penyimpangan: lingkungan pergaulan, dorongan ekonomi, keinginan utk dipuji, pelabelan, gangguan jiwa atau mental, pengaruh media massa

JENIS PENYIMPANGAN

- kejahatan tanpa korban
- kejahatan terorganisir
- kejahatan kerah putih
- kejahatan korporat

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI

PERILAKU
- ilmu yg mempelajari tentang jiwa manusia & perilaku manusia dalam hubungan dgn lingkungannya

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PSIKOLOGI

- pada awalnya ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat yg kemudian berkembang menjadi ilmu yg berdiri sendiri
- socrates (469 - 399 SM)
- rene descartes (1598 - 1650)
- wilhelm wundt (1897)

OBJEK PSIKOLOGI

- material: objek yg bersifat umum (manusia)
- formal: objek yg bersifat spesifik (perilaku manusia)

FUNGSI PSIKOLOGI

- deskriptif (menggambarkan), prediktif (perkiraan) & pengendalian (mengarahkan)

PSIKOLOGI KAJIAN

- psikologi perkembangan, sosial, kognitif, kepribadian

PENDEKATAN PSIKOLOGIS

- neurobiologis (sistem saraf)
- perilaku (stimulus-respon)
- kognitif (proses)
- psikoanalisa (bawah sadar)
- fenomenologi (pengalaman)

WILAYAH TERAPAN PSIKOLOGI

- psikologi sekolah, industri dan organisasi, klinis

PSIKOLOGI INDUSTRI
- suatu ilmu pengetahuan yg menelaah dan menangani masalah perilaku manusia yg timbul dlm proses produksi, distribusi, konsumsi barang dan jasa industri

HAL YG DIPELAJARI

- individual behaviour, group behaviour, organizational behaviour

INDIVIDUAL BEHAVIOR

1. KARAKTERISITIK BIOGRAFIS
- umur, jenis kelamin, status kawin, kecerdasan IQ yg obyektif dan mudah diperoleh dari rekaman pribadi


2. KEMAMPUAN
- kapasitas individu untuk mengerjakan tugas suatu pekerjaan (kemampuan intelektual dan kemampuan fisik)
- kecerdasan emosional adalah empati atau memahami org lain secara mendalam, mengungkapkan dan memahami persaan mengendalikan amarah, kemandirian dsb
- persepsi ini sering dipengaruhi beberapa hal: situasi, kebutuhan dan emosi, karakteristik manajer

TINGKATAN IQ

- genius > 140
- sangat super = 120/140
- super = 110/120
- normal = 90/110
- bodoh = 80/90
- perbatasan = 70/80
- moron = 50/70
- imbecile = 25/50
- idiot = 0/25

3. PERSEPSI

- proses saat individu menginterprestasikan kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
- jenis persepsi: visual (mata), auditori (telinga), perabaan (kulit), penciuaman (hidung), pengecapan (lidah)
- penyimpangan persepsi: persepsi selektif, efek halo, efek kontras, proyeksi, stereotype

4. SIKAP

- kesiapsiagaan mental yg dikendalikan melalui pengalaman, yg mempunyai pengaruh kepada respons seseorang terhadap sesuatu


5. KEPRIBADIAN
- sikap yg mencerminkan begaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap akan mempengaruhi perilaku kerja

6. PEMBELAJARAN

- proses terjadinya perubahan yg relatif tetap dalam perilaku sebagai akibat dari suatu praktek
- pilar pembelajaran: learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be

7. KEPUASAN KERJA

- sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya atau perasaan senang/tdk terhadap pekerjaannya
- kepuasan kerja yg rendah mengakibatkan keluhan, absensi, dan tingkat turnover yg tinggi juga membuat tingkat produktivitas rendah
- hal yg menentukan kepuasan kerja: kerja yg secara mental menantang, ganjaran yg pantas, kondisi kerja yg mendukung, kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

TAHAPAN PERUBAHAN PERILAKU

- pre contemplation (blm berniat utk berubah)
- contemplation (mulai memikirkan perubahan namun blm siap)
- preparation (melakukan perubahan kecil)
- action (kebiasaan lama telah ditinggalkan)
- maintenance (perubahan dari waktu ke waktu)

KEMAMPUAN BERPERILAKU

- dia harus tahu perilaku apa itu dan memiliki kemampuan utk melakukannya

DASAR PERUBAHAN PERILAKU

- determinan timbal balik (interaksi manusia antara lingkungannya)
- harapan (hasil dari perubahan perilaku)
- dorongan (tanggapan yg dapat meningkatkan kesinambungan perilaku)
- berperilaku dgn dua cara: observasi learning, experience learning
- keyakinan diri (percaya dapat dgn sukses melakukan perilaku)

Senin, 07 Mei 2012

SAFETY ENGINEERING DESIGN

PENYEBAB PIPER ALPHA
- Permit to Work, Isolation, Shift Change, Fire pumps on manual, sign problems, HP gas line under platform

TAHAPAN SAFETY

- Inherent Safety, fase penelitian (konsep)
- Engineered Safety, fase engineering (approval)
- Procedural Safety, fase operasi (startup)

LAPISAN SAFETY

- ppe emergency response, physical safeguards, operating practice control stategy, engineering practice, technology of conditions

INHERENT SAFETY PRINSIP

= Intensifikasi - persediaan Kurang
= Pergantian - bahan bahaya yang lebih rendah
= Atenuasi - Mengurangi keparahan operasi
= Penyederhanaan - Desain Sederhana
> Inheren sistem lebih aman cenderung dikenakan proses insiden serius

INHERENTLY SAFER DESIGN PHILOSPHY

- HAZARD ELIMINATION
- PREVENTION
- CONTROL
- MITIGATION
- EMERGENCY RESPONSE
- PASSIVE controls
- ACTIVE controls
- OPERATIONAL or PROCEDURAL

ENGINEERING SAFETY DESIGN

= SAFE – RELIABLE – SUSTAINABLE
= LAY OUT & SPACING
= FACILITY SITING STUDY
= EQUIPMENT SIZING
= DRAINAGE
= SYSTEM ISOLATION
= SAFETY CRITICAL EQUIPMENT
= SAFETY RELATED DEVICES
= INSTRUMENTATION & CONTROL
= ASSURANCE OF THE DESIGN & CONSTRUCTION


SAFE - RELIABLE - SUSTAINABLE
- Berkomitmen untuk standar kualitas engineering
- Bahan seleksi untuk mencocokkan kondisi
- Desain untuk berbagai kondisi pelayanan
- Kualitas kontrol selama fabrikasi dan konstruksi
- Mengoperasikan dalam amplop operasi yang aman
- Hindari perubahan suhu yang mendadak/stres - hindari gangguan
- Rutin inspeksi dan pemeliharaan

DRAINASE

- Grading lereng harus jauh dari sumber bahan bakar atau peralatan penting
- Sistem Sewer harus menjadi ukuran untuk menangani limpasan badai atau pelepasan maksimal dari kegagalan peralatan utama
- Cekungan tangkapan Beberapa mengurangi waktu tempuh/jarak dan mengurangi luas permukaan untuk api potensial
- Perlu memisahkan bahan yang tidak kompatibel
- Desain Sewer harus mengenali potensi pluggage; menyediakan sarana kliring
- Selokan agar tidak mengijinkan berlalunya uap mudah terbakar (perangkap digunakan)
- Pendekatan Terpadu untuk tata letak, grading dan saluran pembuangan yang diperlukan
- Memungkinkan dampak bantuan sistem ukuran

SYSTEM ISOLATION

- Perlindungan penting untuk setiap proses berbahaya
- Izin pemeriksaan yang aman dan pemeliharaan
- Mencegah interaksi bahan berbahaya berbahaya dan non berbahaya
- Sumber energi Isolat dari bahan berbahaya
- Mengurangi ukuran rilis berbahaya - persediaan isolatable

SAFETY CRITICAL EQUIPMENT

- Tentukan apa yang tetap adalah "Keselamatan Kritis"
- Tentukan apa pemeliharaan dan rezim pengujian diperlukan untuk "Peralatan Keselamatan Kritis"
- Menghasilkan pohon keputusan untuk memutuskan apakah item peralatan individu keselamatan kritis

INSTRUMENTATION & CONTROL
- Menentukan variabel independen dan dependen
- Evaluasi sensitivitas relatif
- Ukur semua variabel signifikan
- Mengontrol variabel yang memiliki pengaruh terbesar pada proses
- Pertimbangkan mode kegagalan umum dalam desain sistem, instrumentasi, perangkat keras, proses dan kesalahan manusia

EQUIPMENT SIZING

- Ditentukan oleh persyaratan persediaan dan pertimbangan perampokan
- Dibatasi oleh sistem transportasi
- Peralatan ukuran besar lebih rentan terhadap kegagalan dari tekanan lokal
- Sulit untuk menetapkan kontrol proses di semua bagian sistem yang kompleks besar
- Sulit untuk membentuk keseimbangan di kapal besar dan reaktor

SAFETY RELATED DEVICE (PRESSURE)

1. Memelihara Peralatan di Amplop Desain
- Bantuan katup
- Meledak cakram
- Vacuum pemutus
- Pembatasan lubang
- Api Penahan
- Sistem integritas yang tinggi pelindung
- Periksa katup
- Arus yang membatasi katup kontrol
- Api tahan isolasi

EMERGENCY ISOLATION VALVES

- Menyediakan isolasi antara bahaya yang berbeda dalam suatu sistem
- Cepat mengganggu aliran melalui sistem atau mencegah gerakan bruto bahan berbahaya ke lokasi yang terkena
- Blokir di potongan khusus dari perangkat keras yang mungkin terlibat dalam insiden
- Penyebab shutdown tertib peralatan

COMMON CONTROL PROBLEMS

- Salah penginderaan
- Kontaminasi aliran proses
- Tidak akurat pembacaan
- Respon Salah
- Respon Tertunda
- Lokasi sensor Salah
- Aktuator rusak
- Terpasang atau jalur impuls terbatas
- Proses upset luar jangkauan kontrol loop tertentu
- Kontrol kegagalan katup

LAYOUT & SPACING
- Berdasarkan keseimbangan proses/pemeliharaan, ergonomi dan keselamatan vs ekonomi
- Proses dengan insiden efek luas akan menentukan jarak maksimum
- Industri pedoman jarak yang minimal, dan mungkin tidak memadai
- Jarak Industri umumnya didasarkan pada skenario kebakaran
- Harus memisahkan persediaan besar dari sumber penyulut potensi kebakaran

FACILITY SITING STUDIES

- Sistematis evaluasi risiko bangunan penghuni sebagai akibat dari bahaya eksternal berbagai
- Harus memeriksa bahaya fisik lainnya akibat kerusakan bangunan. yaitu. Kaca, uap beracun ke dalam ducting, perabot kantor
- Gedung menimbulkan risiko bagi penghuni karena:
1. Orang-orang berkumpul di dekat bahaya
2. struktural integritas
3. internal bahaya

TYPICAL OLD PLATFORM DESIGN

- Platform tunggal
- Beberapa anak tangga bawah modul akomodasi
- Tidak bawah laut memeriksa atau memblokir katup pada impor / ekspor pipa
- Terbatas kebakaran dan ledakan pemeriksaan
- Angin-dinding
- Semua perpipaan dalam baja karbon
- Persediaan hidrokarbon Besar

STRATEGY FOR EXISTING BUILDING

- Tutup dengan jendela kaca film pelindung
- Hapus jendela
- Hapus bangunan sementara cahaya
- Relokasi personil
- Oleskan modifikasi struktural
- Menghancurkan / mengganti dengan struktur yang lebih kuat
- Tegak ledakan struktur tahan baru

PENDEKATAN ENGINEERING & HAZCOM

SAFETY
- Suatu disiplin yang memerlukan identifikasi dan kendali dari kumpulan penyebab yang terdiri dari 4 komponen: manusia, peralatan, bahan, lingkungan

CARA MENGENDALIKAN INSIDEN

- Memikirkan insiden sebagai kontak dengan sejumlah energi atau zat yang berbahaya

JENIS PERPINDAHAN ENERGI

- Terhempas (menabrak atau membentur)
- Terpukul oleh (terbentur oleh obyek bergerak)
- Jatuh ke tingkat yang lebih rendah
- Terperangkap/ terjepit
- Tersangkut
- Terperangkap antara (remuk)
- Kontak dengan energi atau zat yang berbahaya
- Stress berlebihan
- Pelepasan energi atau zat yang berbahaya

PENDEKATAN ENGINEERING

1. RECOGNITION = pengenalan(identification of hazard termasuk konsep pertukaran energi)
- Cara recognition melakukan Safety Inspection & Audit (Inspeksi informal, inspeksi terencana,inspeksi berdasarkan resiko,inspeksi umum)

2. EVALUATION = hazard assesment (penilaian bahaya) dimana membutuhkan penilaian resiko (Penentuan resiko, Justifikasi keputusan resiko)
- Hazard assesment adalah perkiraan bahaya dengan melakukan pengenalan terhadap hazard analysis yang diterapkan dalam mengantisipasi beberapa kerugian (JSA, HIPO, critical incident techniques)
- Penilaian Resiko adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan berbagai bahaya dan resiko

3. CONTROL = Pengendalian meliputi deteksi dan koreksi suatu perubahan sehingga sistem berkinerja sesuai dengan yang diinginkan
- Pengendalian bahaya adalah menjaga potensi dari kejadian yang akan menjadi kenyataan (kejadian insiden)
- Urutan Safety Control: Eliminate the hazard, Design to minimize risk, Control by fail safe design & fault tolerance technique, Limit the damage possible, Harden the system againts damage, Provide safety device, Train personnel to adapt by procedures, Caution, warning, and alarms, Justify residu risk

4. PENGENDALIAN
- Pra Kontak
- Kontak
- Pasca Kontak

HAZCOM
= ORANG PERLU TAHU BAHAYA YANG ADA DI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA atau SEKITAR SERTA CARA MENCEGAH TIDAK TERPAPAR AGAR TIDAK SAKIT ATAU CIDERA

ELEMEN POKOK
- PROGRAM HAZCOM
- SAFETY DATA SHEETS
- LABELING
- INFORMASI DAN TRAINING

SAFETY ENGINEERING INTRODUCTION

TOPIK
- Safety engineering melibatkan aplikasi yang kreatif dari prinsip-prinsip pengetahuan terhadap desain, pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian sistem yang bertujuan dalam keselamatan kehidupan dan asset atau sesuatu yang memfokuskan pada aplikasi prinsip-prinsip engineering tentang safety
- Safety Engineering tidak dapat dipisahkan dengan semua hal engineering
- Safety engineering diaplikasikan terhadap kontek yang luas tentang safety, health & environment

SAFETY
- adalah suatu disiplin ilmu yang memerlukan identifikasi dan pengontrolan sumber penyebab untuk memberikan nilai pada organisasi

PROFESSIONALISM SAFETY ENGINEERING

- profesionalism yang sudah mencapai level yang lebih tinggi yang dihargai sebagai qualifikasi dan sertifikasi yang independen di seluruh negara America yang dikenal dengan sertfikasi BCSP (the board of certified safety profesionals) dan ABIH (American Board of Industrial Hygiene), ASSE (the American Society of Safety Engineers), AIHA (the American Industrial Hygiene Association)

BIAYA SAFETY

- Biaya cost yang reasonable untuk suatu program secara kasar adalah 10 – 15 % dari seluruh total biaya program yang mempunyai resiko yang signifikan

FAKTOR BIAYA SAFETY

- Insurance cost
- legal cost
- Regulatory fines
- Abatement costs
- Advertising costs
- Redesign/reengineering cost

FILOSOFI SAFETY

- safety sama dengan kesempurnaan artinya tidak ada kecelakaan dan kerugian
- Safety aplikasinya dengan menggunakan akal sehat
- safety mempertimbangkan resiko yang dapat diterima atau optimasi tindakan yang dapat diterima dengan jumlah resiko yang kecil
- Safety engineering adalah fokus pada konsep pertukaran energi yang terus meningkat dan keselamatan pada keterlibatan diantara sistem-sistem


MANAJEMEN RESIKO K3LL
- Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, evaluasi, penanganan dan pemantauan serta review risiko

BAHAYA (HAZARDS)

- Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, properti, lingkungan atau kombinasi ketiganya)
- JENIS: Bahaya fisik/physical hazards, Bahaya kimia/chemical hazards, Bahaya biologi/biological hazards, Bahaya psikologis/psychological hazards, Bahaya ergonomi

RESIKO

- Peluang untuk terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap pencapaian tujuan
- Kombinasi dari kemungkinan (Likelihood) dan akibat (Consequence) dari sebuah kejadian berbahaya yang spesifik
- resiko mempunyai 2 dimensi/parameter: kemungkinan & akan terjadi

HAZARD EVALUATION

- proses hazard: kebocoran, kebakaran, peledakan
- logistics hazard: perkapalan, rig, kendaraan dan helikopter, big lifts (dropped objects)
- natural hazard: gempa bumi, badai, petir, suhu dingin, kebakran hutan
- security hazard: terorism, sabotasi

PERSIAPAN MANAJEMEN RESIKO

- Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko: rutin/non rutin (redesain, perbaikan), aktifitas oleh personil internal & eksternal, fasilitas (oleh internal/eksternal)
- Personil yang terlibat
- Standar dalam penentuan kriteria risiko
- Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti: prosedur manajemen risiko & komunikasi, daftar bahaya dan risiko (risk register), form rencana/program pengendalian

IDENTIFIKASI BAHAYA

- Tujuan dari tahap ini adalah organisasi mengetahui & mendata bahaya-bahaya apa saja yang ada di tempat kerjanya
- Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu mempertimbangkan hal-hal seperti: sumber potensi cedera, bagaimana dan siapa yg dapat cedera
- cara organisasi membantu mengidentifikasi bahaya: Diskusi, Mereview catatan K3 organisasi, Studi literatur (MSDS, statistik industri), Wawancara dengan pekerja (user) Inspeksi dan observasi tempat kerja, Regulasi dan atau standar K3


ANALISA RESIKO
- dilakukan dengan menentukan akibat yang timbul dan kemungkinan akibat tersebut untuk dapat terjadi
- Metode analisa risiko dapat dilakukan dengan cara kualitatif, semikuantitatif dan kuantitatif

EVALUASI RESIKO
- bertujuan agar organisasi dapat menetapkan keputusan, berdasarkan hasil dari analisa risiko sebelumnya, mengenai risiko mana yang memerlukan pengendalian & prioritas pengendaliannya

RISK CONTROL
- Berdasarkan hasil penilaian risiko, maka harus didefinisikan apakah risiko tetap dapat diterima oleh organisasi
- Ketika resiko tetap tidak dapat diterima, maka organisasi harus menentukan pengendalian risiko lebih lanjut sampai mencapai tingkat risiko terendah
- Ketika tingkat risiko yang dapat diterima tercapai, organisasi harus memastikan pemantauan yang berkelanjutan untuk risikonya yg akan dilakukan

PENGENDALIAN RESIKO YANG DAPAT DITERIMA

- ukuran resiko yang dapat dikontrol
- sumber keuangan, manusia dan fasilitas
- sesuai peraturan standar
- emergency plan
- mencatat kembali data kecelakaan sebelumnya

PENGENDALIAN RESIKO YANG TIDAK DAPAT DITERIMA

- menghindari Risiko
- mengurangi risiko
- memindahkan risiko
- menahan resiko

HIRARKI PENGURANGAN RESIKO

- eliminasi, pencegahan, control, mitigation, emergency response

HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO

- Eliminasi, Substitusi, Rekayasa/Engineering Pengendalian, Administratif, Alat Pelindung Diri

PEMANTAUAN ULANG RESIKO

- Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum
- BENTUK: inspeksi, pemantauan lingkungan tempat kerja, audit

KOMUNIKASI & KONSULTASI RESIKO

- TUJUAN: Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang ada di tempat kerja, Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan berperan aktif dalam identifikasi bahaya, Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian yang ditetapkan

Sabtu, 05 Mei 2012

ORGANISASI

DASAR ORGANISASI
- digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi

Organisasi Menurut Stoner

- suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama

Organisasi Menurut James D. Mooney

- bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama

Organisasi Menurut Chester I. Bernard

- suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

BENTUK

- organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat

ORGANISASI BAIK

- Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi

PENGERTIAN
- wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya
- Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986)

MAHLUK SOSIAL

- manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi

BENTUK ORGANISASI

- Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, negara dsb

TUJUAN SESEORANG BERGABUNG KE ORGANISASI

- Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah
- Mencegah kesepian dan kerenggangan
- Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
- Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
- Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan

Komponen Organisasi
1. Tujuan
- Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu
- Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain: Tujuan Jangka panjang, Tujuan Jangka menengah dan Tujuan Jangka pendek

2. Struktur
- adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi
- menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi)

3. Sistem
- sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya
- Sistem pada organisasi itu dapat berupa anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan peraturan lainnya

BENTUK ORGANISASI

- Organisasi politik
- Organisasi sosial
- Organisasi mahasiswa
- Organisasi olahraga
- Organisasi sekolah
- Organisasi negara

JENIS KELOMPOK

- Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan
- Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya
- Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat
- Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah

KOMUNIKASI

PENGERTIAN
- proses pengiriman ide atau pikiran, dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya (C.A.Brown)
- proses penyaluran informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (K.Davis)

KOMPONEN KOMUNIKASI

- PENGIRIM/PENERIMA
- PESAN
- PENGKODEAN/PENAFSIRAN KODE
- SALURAN
- UMPAN BALIK/UMPAN DEPAN
- GANGGUAN
- KONTEKS

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

- Pendengar (penerima pesan) menginterpretasikan dan menangkap berita (ide) yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara (pengirim pesan)
- Sumber Kesalahan dalam Komunikasi: Orang/Individu, Timing/Waktu, Proses Encoding/Decoding

PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

- Komunikasi adalah proses dimana fungsi-fungsi Management (Planning, Organizing, Actuiting, Leading, Controlling) dilaksanakan
- Komunikasi adalah sarana /media untuk mengaktualisasikan segala pengetahuan dan keterampilan seorang manager
- Komunikasi adalah kegiatan dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya

JENIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

- KOMUNIKASI FORMAL: Komunikasi yang berjalan secara formal melalui kerangka Struktur Organisasi
- KOMUNIKASI INFORMAL: Komunikasi yang berjalan melalui “jalur tersembunyi” dalam organisasi

KOMUNIKASI FORMAL

- Komunikasi Superior-Subordinate (Atasan-Bawahan)
- Komunikasi Subordinate- Superior (Bawahan-Atasan)
- Komunikasi antara orang-orang yang setingkat: Interaktif

MEDIA KOMUNIKASI MANAGER - SUBORDINATE

- komunikasi lisan, tertulis, non verbal

MASALAH KOMUNIKASI FORMAL

- Terlalu banyaknya jumlah informasi dalam aliran informasi: Overload, Distortion & Omission
- Lingkungan Kerja yang menimbulkan kesulitan dalam komunikasi
- “Mata Rantai” terlalu panjang

KOMUNIKASI INFORMAL

- Ciri :Penyebarannya cepat sekali
- sebab: Terjadi secara berantai, Tidak dibatasi oleh Struktur Organisasi
- Bentuk Jaringan: Single Strand, Gossip (semua), Probability (acak), Cluster (pilih-pilih)

MENINGKATKAN COMMUNICATION SKILLS

- Keterampilan Menyimak
- Keterampilan Melakukan Wawancara
- Keterampilan Memimpin Rapat
- Keterampilan Melakukan Presentasi

Jumat, 04 Mei 2012

DASAR MANAJEMEN

PENGERTIAN
- merupakan suatu kegiatan atau seni dalam mengurus (memimpin, mencapai dan memerintah), membimbing, mengarahkan dan mengendalikan

DEFINISI (menurut)

Dr. SO. SIAGIAN
- adalah kemampuan atau keterampilan utk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain
- manajemen merupakan inti daripada administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada administrasi

DRS. HE. ROSYIDI
- proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi didalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan

MARRY PARKER FOLLET

- manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui org lain

JAMES A.F. STONER

- manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yg ditetapkan

KESIMPULAN

- proses kegiatan dengan melalui org lain utk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan

FUNGSI MANAJEMEN (ahli)

- elemen dasar yg akan slalu ada dan melekat di dlm proses manajemen yg akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan utk mencapai tujuan

GEORGE R. TERRY

- planning, organizing, actuating, controlling

LUTHER M. GULICK

- planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting

FUNGSI MANAGEMENT

1. PERENCANAAN
- memikirkan apa yg akan dikerjakan dgn sumber yg dimiliki
- menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu
- proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan , fungsi lainnya tak dapat bejalan

2. PENGORGANISASIAN
- membagi sesuatu kegiatan besar menjadi kegiatan yg lebih kecil
- mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan org yg dibutuhkan utk melaksanaan tugas yg telah dibagi tersebut
- dilakukan dgn cara: menentukan tugas, siapa yg mengerjakan, bagaimana tugas tersebut, siapa yg bertanggung jawab, pada tingkatan mana keputusan diambil

3. STAFFING
- recruitment latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dlm lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif

4. LEADING
- atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan

5. CONTROLLING

- adalah penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanaan sesuai dgn yg telah ditetapkan

EMERGENCY RESPONSE PLANNING

EMERGENCY
- keadaan darurat sebagai insiden yg terjadi di dlm batas unit operasi perusahaan dan berada dalam batas kemampuan aparat unit operasi tersebut utk menanggulanginya

DISASTER
- bencana yg diakibatkan oleh insiden yg berasal dari unit operasi perusahaan sendiri ataupun dari luar unit operasi dan akibat bencana alam yg berakibat fatal terhadap karyawan , asset perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar

DISASTER PREPAREDNESS

- proses perencanaan terpadu yg banyak melibatkan semua unsur dgn mempertimbangkan strategi jangka pendek dan jangka panjang utk mengurangi dampak apabila disaster terjadi
- tanggung jawab mendasar dari manajemen karena potensi disaster ada pada setiap kegiatan pengolahan bahan dan biaya yg ditimbulkan akibat jatuhnya korban, interupsi bisnis, kehilangan investasi kapital, tuntutan pihak ketiga, reputas dan dampak lainnya bagi perusahaan

JENIS DISASTER

- flix borough. seveso, mexico, bhopal, marathon HF resence, shell norto refinery, philips polyethylene, archo chemical plant, union carbide chemical plant

MACAM EMERGENCY

- kebakaran, kebocoran, bhn yg beracun, bahan yg mudah terbakar, pencemaran, banjir, gempa

JENIS & DAMPAK BENCANA

- suatu keadaan darurat biasanya berkaitan dengan kebakaran, ledakan, atau penyebaran zat beracun
- kebakaran: flammable gases, highly flammable liquid, flammable liquid
- bleve
- ledakan
- ledakan gas dan debu
- kebocoran gas beracun

GOAL EMERGENCY RESPONSE PLANNING

- mengidentifikasi tindakan yg diperlukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya suatu emergency
- memastikan adanya suatu organisasi yg lengkap dengan semua sarana utk menanggulanginya
- mengidentifikasi tindakan yg perlu utk memperkecil akibatnya
- sebagai masukan pada pembuat keputusan


EMERGENCY RESPONSE PROSEDUR
- suatu kondisi tugas dan tanggung jawab utk masing-masing bagian di dlm menanggulangi keadaan darurat yg mungkin terjadi didaerah tersebut
- meliputi: identifikasi scenario, mengenali bahaya dan akibatnya, tugas dan tanggung jawab dlm organisasi, training, sarana

CONSIDERATION OF RISK

- hazard identification
- consequences analysis
- probably and frequency analysis
- quantified risk level
- risk criteria

RISK ASSESSMENT

- suatu proses dimana hasil risiko analisis yang digunakan untuk membuat keputusan baik melalui peringkat relatif dari strategi pengurangan risiko atau melalui perbandingan dengan target risiko
- secara sistematis diperlukan untuk fasilitas yg berpotensi bahaya besar
- harus dilakukan sedikitnya setiap 5 tahun atau setelah dilakukan modifikasi instalasi
- hasil risk assesment merupakan safety report kepada pihak yg berkepentingan

RISK
- ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

RISK MANAGEMENT

- suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya

RISK MEASURES

- jalan dari kombinasi dan expressing informasi kemungkinan dgn besarnya dari kehilangan dan cedera

PROSES ASSESSMENT UTK INSTALASI BERBAHAYA
- preliminary hazard analysis
- hazard and operability study
- fire safety study
- emergency process and plan
- update hazard analysis and risk assessment
- construction safety
- safety management system

OPERATIONAL RISK ASSESSMENT
- proses utk mengembangkan pendekatan kualitatif terhadap resiko menggunakan teknik yg disebut operational risk assessment dimana faktor yg berinteraksi yg dpt menimbulkan bahaya bisa dikaji
- Konsep: jenis industri, dampak, waktu, pengendalian

1. DISPERSION MODEL
- air disepersion model digunakan utk memprediksikan konsentrasi gas yg mudah terbakar atau yg beracun dlm jarak yg berbeda sesuai arah angin
- liquid dispersion model digunakan utk memprediksikan besar tumpahan dipermukaan yg tdk menampung, larutnya bhn kimia kedalam kepermukaan air atau badan air lainnya
- perilaku awan uap: density gas relative trhdp udara, kecepatan dan lama bocoran, jumlah udara yg bercampur dgn gas, kecepatan angin, stabilitas cuaca

2. FIRE
- salah satu kosekuensi dari kebocoran gas adalah terjadinyakebakaran
- fenomena kebakaran: jet fire, pool fire, flash fire, fire balls, BLEVE

DAMPAK RADIASI TERHADAP MANUSIA
- luka bakar

ANALISA DAMPAK

PELEDAKAN
- proses penysuaian tekanan dgn cepat gas yg bertekanan tinggi dengan lingkungannya
- jenis: ledakan fisik, ledakan kimia, reaksi merata, ledakan panas, reaksi berantai, perambatan, detonasi

DAMPAK LEDAKAN TERHADAP MANUSIA
- primary damage: kerusakan lgsg terhadap organ manusia
- secondary damage: kerusakan tdk lgsg sebagai dampak ledakan dari sekitar ledakan
- tertiary damage: kematian

RISK TREATMENT
- meliputi identifikasi opsi pengendalian, evaluasi terhadap opsi, mempersiapkan rencana risk treatment dan melaksanakannya

1. CORDINATOR & TEAM
- ahli dlm berorganisasi, ahli mengenai plant, berpengalaman dlm perencanaan
- anggota: operasi, maintenance, engineering, LKKK, medical, security, umum
- identifikasi tugas: pemberitahuan, mobilisasi, pengontrolan pemadaman, komunikasi, koordinasi, otorisasi, persiapan, pengobatan, SAR, transportasi, keamanan, dll
- tanggung jawab & otorisasi: komandan tempat kejadian, komunikasi, pusat pengendalian, pos komando terdekat, struktur organisasi

2. OBJECTIVE & SCOPE
3. SCENARIO
4. AKIBAT
5. IDENTIFIKASI TUGAS
6. PENYIAPAN
7. ORGANISASI
8. PROSEDURE
9. PENULISAN
10. PENGKAJIAN
11. DIPERKENALKAN
12. TRAINING, DRILL, SIMULASI
13. PENGKAJIAN ULANG

EMERGENCY PROSEDUR EVALUATION
- utk mengevaluasi pedoman keadaan darurat yg sudah ada bisa dilakukan dgn checklist item-item yg harus ada dan tertulis dlm pedoman sebagai minimum standard requirement emergency procedure adalah:
1. umum
2. pengorganisasian sistem tanggap darurat
3. emergency alarm
4. komunikasi
5. pusat pengendalian
6. pengungsian
7. catatan pekerjaan
8. pemadam kebakaran
9. bahan yg terlepas
10. pengungsian penduduk
11. penghentian operasi pekerjaan
12. pertolongan pertama
13. tranportasi
14. keamanan
15. sarana dan pelayanan
16. organisasi lain yg dpt membantu
17. simulasi dan latihan
18. restorasi

Kamis, 03 Mei 2012

APELL = Awareness & Preparedness for Emergency at Local Level

APELL = Awareness & Preparedness for Emergency at Local Level
- Upaya bersama antara Pemerintah, Masyarakat Industri dan pihak lain yang terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam penanggulangan bencana alam / industri
- merupakan model pendekatan dalam persoalan Emergency yang diperkenalkan oleh UNEP

TUJUAN
1. UMUM
- Mencegah jatuhnya korban dan / atau timbulnya bahaya terhadap kesehatan manusia berikut tatanan sosialnya serta kerusakan fisik dalam meciptakan lingkungan yang aman dalam masyarakat
2. KHUSUS
- Memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang bahaya industri dan langkah-langkah penanggulangannya dalam upaya mengurangi resiko bencana
- Mengkaji, memperbaharui dan menyusun sistem penanggulangan bencana didaerahnya
- Meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam persiapan penanggulangan bencana
- Meingintegrasikan penanggulangan keadaan darurat industri dengan penanggulangan bencana industri daerah menjadi suatu rencana penanggulangan bencana dalam masyarakat untuk menanggulangi semua jenis keadaan darurat
- Melibatkan anggota masyarakat dalam pengembangan, percobaan, latihan dan pelaksanaan penaggulangan bencana

MITRA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
- Pemerintah
- Industri
- Masyarakat setempat dan kelompok peminat

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
- Memberi panduan untuk mendorong dan mendukung masyarakat setempat beserta industri (dapat melalui organisasi industri setempat) untuk memulai menyusun program penanggulangan bencana
- Memberikan penyuluhan pelatihan dan seminar tentang penanggulangan bencana daerah
- Memberi dukungan kepada seluruh pihak terkait untuk segera tanggap secara efektif dalam penanggulangan bencana

INDUSTRI
- Menyusun panduan dan sistem komunikasi dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat secara efektif berpartisipasi dalam program penanggulangan bencana tanpa harus ketakutan terhadap bahaya yang dihadapinya.
- Membentuk kerjasama yang baik dengan industri lain sekitarnya serta tim koordinasi penanggulangan bencana.
- Memelihara hubungan baik dengan pejabat pemerintah setempat dan pimpinan masyarakat tentang hal-hal yang bertalian dengan keselamatan kerja pabrik
- Sebagai katalisator dalam pembentukan tim koordinasi penanggulangan bencana daerah dll

MASYARAKAT
- Melakukan komunikasi dengan pejabat setempat dan pimpinan industri dalam hal isu yang penting dalam masyarakat
- Melakukan komunikasi dengan masyarakatnya dalam hal rencana dan program yang disusun untuk melindungi kesehatan dan lingkungan.
- Berperan dalam forum keagenan, organisasi masyarakat, sekolah dan program lain untuk memberikan penyuluhan tentang program penanggulangan bencana
- Membantu menggerakkan masyarakat dan dukungannya dalam menyusun program penanggulangan bencana

BUILDING COMMUNITY AWARENESS
- Industri bertanggung jawab terhadap lingkungan tertentu dalam hal lokasi pabrik dan design, process selection and product design, environmental pollution, harmful radiation, vibration and  noise control, waste disposal, occupational health and safety aspects and long range planning
- Melihat kompleksitas dari masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh industri, diperlukan forum konsultasi antara pemerintah dan community secara lokal, national maupun internasional untuk mencari solusi
- Industri mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar tentang emisi, effluents, sampah-sampah dan pencemar lingkungan lainnya termasuk yang membahayakan kesehatan dan lingkungan

FAKTOR PENTING DALAM MEMBENTUK TIM KOORDINASI
- Setiap anggota harus mempunyai kemampuan, tanggung jawab, wewenang dan sumber daya untuk mendukung tugasnya
- Anggota harus mempunyai atau mampu mendapatkan secara cepat sumber daya yang menyangkut daerah setempat seperti fasilitas industri, sistem transportasi dan mekanisme penanggulangan bencana
- Seluruh aggota harus setuju akan tujuan program peningkatan kewaspadaan dalam penanggulangan bencana
- Seluruh anggota harus bekerja sama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan
- Seluruh anggota harus setuju bekerja sama walaupun setelah program / rencana penanggulangan bencana dibuat sehingga dapat mengikuti perubahan proses industri berbahaya didaerahnya

PEMILIHAN KOORDINATOR
- Tingkat keseganan (degree of respect) yang dipunyai oleh anggota kepada orang yang terpilih
- Ketersediaan waktu dan sumber daya yang bersangkutan
- Pengalaman yang bersangkutan dalam memimpin group dan hubungan kerja
- Kemampuan management dan komunikasi yang bersangkutan
- Tanggung jawab yang bersangkutan saat ini terutama yang berkaitan dengan emergency planning, prevention and response

Peran Koordinator yang utama adalah
- Berupaya agar process penyusunan prosedur / rencana keadaan darurat di community dapat berjalan baik sesuai dengan proses yang di rencanakan
- Pemimpin / Koordinator harus dapat bekerja sama dengan anggota dari groupnya untuk melakukan objectives dan target yang harus di selesaikan sesuai tahapan yang disepakati

JEMBATAN TANGGUNG JAWAB
-  Tanggung Jawab Industri
-  Tanggung Jawab Tim Koordinasi
-  Tanggung Jawab Pemerintah Setempat

ELEMEN EMERGENCY PLANNING

ELEMEN EMERGENCY PLANNING

BAGAN FILOSOFIS EMERGENCY PLANNING
1. Sebelum Kejadian: Baseline Assessment, Emergency Prevention, Emergency Preparedness
2. Saat Kejadian: Emergency Response, Pre-Fire Planning, Fire Command
3. Setelah Kejadian: Emergency Recovery, Damage Assessment, Incident Investigation
= EMERGENCY PROSEDUR

ELEMEN EMERGENCY PLANNING
1. BASELINE ASSESSMENT
- dilaksanakan untuk mengkaji kondisi kekinian dari fasilitas yang ada, kemampuan personil, sistem yang dijalankan dan bahaya yang mungkin belum terinventarisir secara baik dikarenakan adanya perubahan sistem dalam proses operasi selama rentang waktu tertentu
2. PREVENTION
- Fase Prevention meliputi pengkajian dan identifikasi bahaya dalam fasilitas kritis yang ada serta analisa dampak yang mungkin terjadi terhadap aset, personil/karyawan dan lingkungan
3. PREPAREDNESS
- Fase Preparedness berarti menyiapkan aktivitas, program dan sistem yang disiapkan sebelum terjadi emergency
4. RESPONSE
- Fase Penanggulangan bertujuan menstabilkan dan mengendalikan emergency
5. RECOVERY
- Fase ini dirancang untuk mengembalikan fasilitas pada status fungsionalnya

BASELINE ASSESSMENT
- adalah sebuah rangkaian penilaian terhadap aspek-aspek kesiapan menghadapi emergency atau disaster yang meliputi aspek sumber daya manusia, peralatan dan system
- Tujuan dari baseline assessment adalah untuk memberikan gambaran kepada manajemen atas kondisi terakhir aspek-aspek emergency (manusia, perlatan & sistem)

LANGKAH PENYUSUNAN BASELINE ASSESSMENT
- Mengidentifikasi kebutuhan informasi dan sumber-sumber data yang kemungkinan berpotensi menyebabkan emergency
- Mengumpulkan data dari system yang ada
- Menganalisa data dan mengintepretasi data
- Laporan baseline assessment yang berisi kesimpulan dan rekomendasi dari hasil temuan untuk para perencana dan pengambil keputusan

PREVENTION
- Prevention terkonsentrasi pada formulasi dan implementasi dari suatu kebijakan jangka panjang dan program-program untuk mencegah atau mengeliminir kondisi emergency atau disaster
- Prosedur pencegahan merupakan aspek penting dalam sebuah emergency planning yang komprehensif
- Pada fase prevention ini, pengenalan terhadap bahaya juga harus dilakukan
- Beberapa metode yang biasa dilakukan seperti Hazops, What If, PHA, Fault Tree Analysis, FMEA dsb

ASPEK PREVENTION
- Prosedur Inspeksi
- Prosedur Maintenance
- Prosedur HSE
- Prosedur Operasi dan prosedur prevention lainnya

PREPAREDNESS
- menitik beratkan pada kesiapan menghadapi emergency atau disaster dari sisi kesiapan personil, peralatan dan sistem
- ELEMEN PROGRAM EMERGENCY PREPAREDNESS: review hazard, evaluate resources, develop emergency, integrate community plan, conduct training, public educates, exercises

MINIMUM TRAINING & DRILL
- First Aid & Medical Evacuation
- Fire Fighting
- Emergency Response Drill
- On-Scene Commander
- Spill Response
- Evacuation Drill
- Pre-Fire Planning
- Fire & Safety Audit
- Emergency Reporting Procedure
- Hazardous Materials Spill & Response
- Mutual Aid Coordination
= Tujuan: Bertindak Efisien, Efektif, Kreatif

RESPONSE
- Metode penanggulangan setiap kondisi keadaan darurat atau bencana akan berbeda. Tergantung dari skala kejadiannya maupun jenis bencana yang terjadi
- Kualitas penanggulangan akan sangat tergantung dari kualitas persiapan yang dilakukan

PENYEBAB KEGAGALAN DALAM OPERASI PENANGGULANGAN
- ORGANISASI/PROSEDUR EMERGENCY YANG TIDAK EFEKTIF
- MUTUAL AID YANG TIDAK EFEKTIF
- KURANGNYA KEMAMPUAN KOMANDAN DI LAPANGAN
- KURANGNYA TRAINING/DRILL
- KOMUNIKASI & KOORDINASI YANG TIDAK JELAS
- PERALATAN EMERGENCY YANG TIDAK STANDAR

TINDAKAN ESENSIAL
- Komunikasi dan koordinasi
- Evakuasi
- Shutdown
- Pencarian korban dan penyelamatan (search & rescue)
- Emergency first aid
- Damage control
- Security dsb

RECOVERY
- Fase ini direncanakan untuk mengembalikan fasilitas, lingkungan dan perangkat lainnya pada status fungsionalnya
- Pada fase inilah analisa dampak dan minimalisasi dampak emergency atau bencana harus dituangkan dalam perencanaan recovery yang efektif dan dilaksanakan secara konsisten
- Beberapa subyek penting yang patut direncanakan dalam fase recovery ini seperti Incident Investigation, Damage Assessment, Clean Up and Restoration, Business Interruption, Claim Procedures dan lainnya

TINDAKAN PERSIAPAN RECOVERY
- Menugaskan personil untuk mengawasi tindakan pembersihan dan perbaikan
- Menyiapkan prosedur penilaian kerusakan
- Membuat daftar prioritas peralatan yang perlu diganti atau diperbaiki
- Menyiapkan prosedur khusus untuk mengajukan work order, purchase order dan sebagainya
- Menentukan areal tertentu untuk menempatkan peralatan maupun perlengkapan yang rusak sampai dengan investigasi selesai dilakukan
- Menyiapkan prosedur penghitungan untuk menjamin akurasi perhitungan kerugian
- Tindakan review terhadap emergency planning yang dimiliki perusahaan

PERATURAN/PERUNDANGAN & STANDARD INTERNASIONAL TENTANG EMERGENCY PLANNING

PERATURAN/PERUNDANGAN & STANDARD INTERNASIONAL TENTANG EMERGENCY PLANNING
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
- UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
- NFPA 1600
- OSHAS 18001
- PSM

UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
- dijelaskan bahwa lembaga usaha mendapatkan kesempatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik secara tersendiri maupun secara bersama dengan pihak lain
- Manajemen perusahaan harus aware terhadap kemungkinan kondisi emergency atau disaster yang mungkin muncul akibat insiden dalam kegiatan bisnis perusahaan
- Salah satu skenario bencana yang mungkin saja terjadi adalah berasal dari industri
- Sudah seharusnya pihak industri memiliki emergency/disaster planning yang terintegrasi dengan perencanaan penanggulangan bencana yang dimiliki oleh daerah dimana industri tersebut berdomisili

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Dalam undang-undang ini disebutkan syarat-syarat keselamatan kerja yang salah satunya untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran dan mencegah serta mengurangi bahaya peledakan, juga disebutkan untuk memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
- Untuk dapat menerjemahkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam UU No. 1 tahun 1970 maka perusahaan harus membuat emergency planning yang lengkap dan dapat diaplikasikan pada saat terjadi emergency

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
- Dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, mengadakan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
- Begitu pula yang disebutkan dalam pasal 2 ayat 2 dimana dijelaskan bahwa kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
- Dalam keputusan menteri ini menyebutkan salah satu kewajiban perusahaan untuk membuat rencana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat yang berkaitan dengan bahan kimia berbahaya
- Dengan adanya keputusan menteri ini setiap pelaku usaha yang melibatkan bahan kima berbahaya ini harus membuat suatu emergency planning dimana didalamnya terdapat skenario penanggulangan emergency bahan kimia berbahaya

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Salah satu yang menjadi fokus dalam sistem keselamatan kerja adalah adanya emergency planning yang harus dilaksanakan oleh perusahaan
- Pelaksanaan emergency planning ini mengacu pada elemen-elemen emergency planning, mulai dari tindakan pencegahan, kesiapsiagaan, penanggulangan dan pemulihan kondisi normal

INDUSTRIAL EMERGENCY PLANNING

KONSEP DASAR EMERGENCY PLANNING

EMERGENCY PLANNING & BUSINESS CONTINUTY PLANNING
- Strategic Aspectsz = Resiko Kegagalan Planning
- Commercial  Aspects = Resiko Business Interruption
- Technical Aspects = Resiko Kegagalan Aspek Fisik atau Kerusakan Fasilitas
- Financial Aspects = Resiko Kegagalan Financial Control
- Operational Aspects = Resiko Kesalahan Manusia/Pengabaian

Typical layers of Protection in A Modern Chemical Plant (Source: CCPS)
- Community Emergency Response
- Plant Emergency Response
- Passive Physical Protection (Dikes)
- Active Physical Protection (release Devices)
- Automatic action (ESD)
- Operator Supervision, Critical Alarm
- Basic Control Process Alarm
- Process Design

EMERGENCY
- suatu kejadian yang tidak diinginkan di dalam Daerah atau Unit itu sendiri yang disebabkan oleh sesuatu dari dalam atau luar, dimana sumber daya manusia dan sarana dari Unit tersebut mampu untuk menanggulangi akibat dari kondisi yang tidak normal itu dengan prosedur yang ada

DISASTER
- suatu kejadian besar atau bencana yang bisa datang dari dalam atau luar Unit tersebut yang mengancam nyawa, harta, benda dimana sumber daya manusia dan sarana yang ada tidak cukup atau mampu untuk menanggulanginya

PENGERTIAN
Emergency Planning
- sebuah proses perencanaan yang komprehensif yang digunakan sebagai pedoman yang melibatkan seluruh departemen perusahaan baik selama pencegahan, kesiap-siagaan, penanggulangan keadaan bahaya maupun setelah kedaan bahaya berlalu pada area yang menjadi tanggungjawabnya

MENGAPA EMERGENCY PLANNING?
- Emergency mungkin terjadi
- Bila terjadi, diusahakan agar kerugian sekecil mungkin (manusia, peralatan dan produksi)
- Pengendalian kerugian membutuhkan prosedur yang terencana terkait dengan tanggung jawab, otoritas, akuntabilitas, pelatihan dan orang-orang yang berpengalaman
- Mencegah jangan sampai bereskalasi menjadi disaster atau bencana

FAKTOR EKSTERNAL: MENGAPA PERLU EMERGENCY PLANNING
- EMPLOYEE HEALTH AND SAFETY
- PUBLIC PRESSURE
- MEDIA
- LIABILITY
- GOVERNMENT REGULATIONS
- INSURANCE

4 (empat) TUJUAN EMERGENCY
1. Aspek Kemanusiaan
- Melindungi pegawai dan penduduk sekitarnya
- Menolong penyelamatan dan pengobatan pada yang terluka
- Membantu pihak lain bila diperlukan

2. Aspek Pencegahan Kerugian
- Memperkecil kerugian pada barang perusahaan, Produksi serta Lingkungan
- Mengindentifikasikan bahaya-bahaya yang berpotensi menjadi disaster dan sebisa mungkin pengontrolannya
- Mempersiapkan sarana, prosedure dan pengontrolan bahaya dan sebagainya

3. Aspek-aspek Komersial
- Memperkecil akibat dari suatu kejadian pada manusia maupun fasilitas Perusahaan.
- Pertimbangan terhenti / berkurangnya produksi

4. L e g a l
- Memperkecil kerugian, kerusakan harta benda perorangan yang mungkin mengakibatkan klaim pada perusahaan
- Untuk memenuhi Target tentang produksi atau bisnis di Indonesia
- Berkaitan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

LAPISAN SISTEM PERENCANAAN
- POINTED:  FIRE COMMAND SYSTEM
- TARGETED: PRE FIRE PLANNING
- SEGMENTED: EMERGENCY PLANNING
- POPULATED: DISASTER PREPAREDNESS

CUKUPKAH HANYA DENGAN ASURANSI?
1. ASURANSI TIDAK DAPAT MENGGANTIKAN
- Berhentinya Proses Produksi/Kegiatan Usaha
- Kekosongan Supply bagi Konsumen
- Kehilangan Pasar
- Kelanjutan Pelayanan Pada Saat Recovery
- Aspek Biaya Tidak Langsung
- Hilangnya Harapan Keuntungan
- Rusaknya Citra (Image) Perusahaan

INSURANCE COSTS
- COVERING: INJURY, ILL HEALTH / OCCUPATIONAL DISEASE, DAMAGE

UNINSURED COST
- Lost time
- Extra wages, overtime payments
- Sick pay
- Production delays
- Fines
- Lost of contracts
- Legal costs
- Damage to products, plant buildings, tools, equipment
- Clearing the site
- Investigation time
- Excess on any claim
- Loss of business reputation

KARAKTERISTIK EMERGENCY PLANNING
1. BUATLAH RENCANA YANG REALISTIS:
- Simple: Prosedur harus mudah diperoleh, dipahami dan dilaksanakan
- Parallel: Struktur organisasi emergency, peran dan tanggung jawab harus mirip dengan aktivitas operasi
- People: Rencana harus sesuai dengan orang dan bukan sebaliknya, orang menyesuaikan rencana

PARADIGMA PENGHAMBAT KEBERHASILAN EMERGENCY PLANNING
- OVER CONFIDENCE (“a plan has already been prepared”)
- APATHY (“it can’t happen here”)
- COST CONCERNS (“we cannot afford it”)

Selasa, 01 Mei 2012

Bank Soal Polusi Kontrol

1. Definisi pencemaran lingkungan dan baku mutu lingkungan hidup?
- Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan
- baku mutu lingkungan hidup Yaitu ukuran batas atau kadar makluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang tenggang keberadaanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup

2. Tiga macam pencemaran lingkungan?
- PENCEMARAN UDARA = Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara (ex: CO2, H2S, kabut, asap)
- PENCEMARAN AIR = Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air (ex: DDT, pestisida)
- PENCEMARAN TANAH = Kualitas tanah yg berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang, juga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah (ex: organik: dedaunan, bangkai binatang, anorganik: plaastik, logam & kaleng)

3. Parameter yg harus diukur pd monitoring udara ambien dan emisi udara?
- udara ambien: karbon monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon (CH4), timah hitam (Pb), dan partikulat debu, CFC (chloro flouro karbon), gas buang kendaraan bermotor berupa NO2, CO, CO2, CH4
- emisi udara: uap (HCl, HF, Hg), gas (NO2, Cl2, H2S, NH3, SO2), Partikel seperti debu, logam-logam

4. sumber-sumber emisi kegiatan EP Migas?
- proses pembakaran yang meliputi emisi dari mesin pembakaran dalam, turbin gas, ketel uap, pembangkit uap, pemanas proses, pengolahan panas, dan suar bakar
- proses produksi yang meliputi emisi dari unit pentawaran, unit penangkapan sulfur, unit oksidasi thermal sulfur atau insinerator gas kecut, dan unit pelepasan dehidrasi glicol
- fugitive yang meliputi emisi akibat kebocoran katup, flensa (flange), pompa, kompresor, alat pelepas tekanan, drain/blowdown, kebocoran dari peralatan proses produksi dan komponen-komponennya, emisi dari tangki timbun dan instalasi pengolahan air limbah, serta uji kepala selubung (casing head test)

5. Sumber bergerak spesifik dan tdk bergerak spesifik?
- Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yg bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan berat lainnya
- Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yg tidak bergerak atau tetap pada suatu tempat yang berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran sampah

6. Badan air dianggap tercemar jika apa?
- Suatu badan air dianggap tercemar jika materi pencemar yang masuk ke dalamnya sudah mengakibatkan penurunan kualitas air sehingga menyebabkan: Membahayakan kesehatan manusia beserta makluk hidup lainnya; Mengganggu pemanfaatan sesuai peruntukannya

7. Klasifikasi sumber pencemaran air?
- Sumber terpusat, dimana limbah cair masuk langsung ke badan air dari suatu titik terpusat
- Sumber wilayah, dimana limbah cair masuk ke badan air sebagai limpasan air hujan

8. Parameter karakteristik limbah cair dan dikelompokkan?
- Biochemical Oksigen Demand atau kebutuhan oksigen biokimia (BOD5)
- Chemical Okxigen Demand atau kebutuhan oksigen kimia (COD)
- Total Nitrogen atau Nitrogen total (TN)
- Total Phosphor atau Pospor Total (TP)
- Total suspended solids atau padatan tersuspensi total (TSS)
- Turbidity atau kekeruhan (TUR)
+ Parameter fisika: suhu, TSS, TUR, DHL, TDS
+ Parameter kimia: BOD5, COD, NH3, NO3, total N, PO4, o&G, logam berat, anorganik terlarut (Ca, Mg, Fe, CN, dll), pH
+ Parameter biologi: total koliform

9. 5 jenis pencemaran air?
- Pencemaran organik
- Pencemaran padatan
- Pencemaran nutrien
- Pencemaran logam berat
- Pencemaran termal (panas)


10. Kegiatan menghasilkan limbah kegiatan EP migas? hasil limbah kegiatan EP migas?
- Pada saat tahap konstruksi, terdiri dari: Mobilisasi peralatan, Pemboran, Pemasangan pipa
- Pada saat tahap operasi: Pemboran produksi, Penyaluran hasil produksi minyak ke stasiun pengumpul
- Pada saat tahap pasca konstruksi: Pada pembongkaran pipa

11. 3 kelompok dampak pencemaran?
- Dampak terhadap kesehatan manusia
- Dampak terhadap keseimbangan ekosistem air
- Dampak terhadap pemanfaatan badan air


12. 5 kelompok dari 10 kelompok pencemar dlm limbah cair industri?
- Organik terurai (biodegradable organics)
- Organik sulit terurai (non-biodegradable organics)
- Nutrien
- Sedimen
- Padatan tersuspensi (suspended solids)

13. Pengukuran parameter 2 tempat dilapangan dan dilaboratorium?
- Di lapangan, misalnya: khususnya untuk parameter yang nilainya cepat berubah seiring atau sampelnya tidak dapat diawetkan seperti suhu, pH, DHL
- Di laboratorium, khususnya untuk parameter yang nilainya tidak akan berubah dalam waktu dekat atau sampelnya dapat diawetkan seperti BOD5, COD, logam berat, anorganik terlarut, dsb


14. sumber & jenis dampak yg ditimbulkan kegiatan EP migas trhdp kualitas air?
- Kegiatan pemboran
- Uji produksi berpotensi ceceran minyak
- Air limbah domestik
- Air sisa uji hidrostatik, untuk menguji kebocoran pada pipa yg akan dipakai menggunakan air
>> Jenis dampaknya berupa penurunan kualitas air sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan


15. Dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara global?
- Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara
- Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi
- Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect)
- Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan
- Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global
- Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik, sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam
- Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia
- Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam
- Jika hujan asam terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam

16. Sumber terjadinya pencemaran udara?
- Sumber bergerak (kendaraan bermotor)
- Sumber tidak bergerak (gas emisi dari cerobong pabrik/stack/chimney)
- Emisi gas alam yaitu gas-gas yang berasal dari dari letusan gunung berapi, dapat berupa HCl, H2S, SO2