Senin, 07 Mei 2012

SAFETY ENGINEERING INTRODUCTION

TOPIK
- Safety engineering melibatkan aplikasi yang kreatif dari prinsip-prinsip pengetahuan terhadap desain, pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian sistem yang bertujuan dalam keselamatan kehidupan dan asset atau sesuatu yang memfokuskan pada aplikasi prinsip-prinsip engineering tentang safety
- Safety Engineering tidak dapat dipisahkan dengan semua hal engineering
- Safety engineering diaplikasikan terhadap kontek yang luas tentang safety, health & environment

SAFETY
- adalah suatu disiplin ilmu yang memerlukan identifikasi dan pengontrolan sumber penyebab untuk memberikan nilai pada organisasi

PROFESSIONALISM SAFETY ENGINEERING

- profesionalism yang sudah mencapai level yang lebih tinggi yang dihargai sebagai qualifikasi dan sertifikasi yang independen di seluruh negara America yang dikenal dengan sertfikasi BCSP (the board of certified safety profesionals) dan ABIH (American Board of Industrial Hygiene), ASSE (the American Society of Safety Engineers), AIHA (the American Industrial Hygiene Association)

BIAYA SAFETY

- Biaya cost yang reasonable untuk suatu program secara kasar adalah 10 – 15 % dari seluruh total biaya program yang mempunyai resiko yang signifikan

FAKTOR BIAYA SAFETY

- Insurance cost
- legal cost
- Regulatory fines
- Abatement costs
- Advertising costs
- Redesign/reengineering cost

FILOSOFI SAFETY

- safety sama dengan kesempurnaan artinya tidak ada kecelakaan dan kerugian
- Safety aplikasinya dengan menggunakan akal sehat
- safety mempertimbangkan resiko yang dapat diterima atau optimasi tindakan yang dapat diterima dengan jumlah resiko yang kecil
- Safety engineering adalah fokus pada konsep pertukaran energi yang terus meningkat dan keselamatan pada keterlibatan diantara sistem-sistem


MANAJEMEN RESIKO K3LL
- Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, evaluasi, penanganan dan pemantauan serta review risiko

BAHAYA (HAZARDS)

- Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian (manusia, properti, lingkungan atau kombinasi ketiganya)
- JENIS: Bahaya fisik/physical hazards, Bahaya kimia/chemical hazards, Bahaya biologi/biological hazards, Bahaya psikologis/psychological hazards, Bahaya ergonomi

RESIKO

- Peluang untuk terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap pencapaian tujuan
- Kombinasi dari kemungkinan (Likelihood) dan akibat (Consequence) dari sebuah kejadian berbahaya yang spesifik
- resiko mempunyai 2 dimensi/parameter: kemungkinan & akan terjadi

HAZARD EVALUATION

- proses hazard: kebocoran, kebakaran, peledakan
- logistics hazard: perkapalan, rig, kendaraan dan helikopter, big lifts (dropped objects)
- natural hazard: gempa bumi, badai, petir, suhu dingin, kebakran hutan
- security hazard: terorism, sabotasi

PERSIAPAN MANAJEMEN RESIKO

- Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko: rutin/non rutin (redesain, perbaikan), aktifitas oleh personil internal & eksternal, fasilitas (oleh internal/eksternal)
- Personil yang terlibat
- Standar dalam penentuan kriteria risiko
- Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti: prosedur manajemen risiko & komunikasi, daftar bahaya dan risiko (risk register), form rencana/program pengendalian

IDENTIFIKASI BAHAYA

- Tujuan dari tahap ini adalah organisasi mengetahui & mendata bahaya-bahaya apa saja yang ada di tempat kerjanya
- Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu mempertimbangkan hal-hal seperti: sumber potensi cedera, bagaimana dan siapa yg dapat cedera
- cara organisasi membantu mengidentifikasi bahaya: Diskusi, Mereview catatan K3 organisasi, Studi literatur (MSDS, statistik industri), Wawancara dengan pekerja (user) Inspeksi dan observasi tempat kerja, Regulasi dan atau standar K3


ANALISA RESIKO
- dilakukan dengan menentukan akibat yang timbul dan kemungkinan akibat tersebut untuk dapat terjadi
- Metode analisa risiko dapat dilakukan dengan cara kualitatif, semikuantitatif dan kuantitatif

EVALUASI RESIKO
- bertujuan agar organisasi dapat menetapkan keputusan, berdasarkan hasil dari analisa risiko sebelumnya, mengenai risiko mana yang memerlukan pengendalian & prioritas pengendaliannya

RISK CONTROL
- Berdasarkan hasil penilaian risiko, maka harus didefinisikan apakah risiko tetap dapat diterima oleh organisasi
- Ketika resiko tetap tidak dapat diterima, maka organisasi harus menentukan pengendalian risiko lebih lanjut sampai mencapai tingkat risiko terendah
- Ketika tingkat risiko yang dapat diterima tercapai, organisasi harus memastikan pemantauan yang berkelanjutan untuk risikonya yg akan dilakukan

PENGENDALIAN RESIKO YANG DAPAT DITERIMA

- ukuran resiko yang dapat dikontrol
- sumber keuangan, manusia dan fasilitas
- sesuai peraturan standar
- emergency plan
- mencatat kembali data kecelakaan sebelumnya

PENGENDALIAN RESIKO YANG TIDAK DAPAT DITERIMA

- menghindari Risiko
- mengurangi risiko
- memindahkan risiko
- menahan resiko

HIRARKI PENGURANGAN RESIKO

- eliminasi, pencegahan, control, mitigation, emergency response

HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO

- Eliminasi, Substitusi, Rekayasa/Engineering Pengendalian, Administratif, Alat Pelindung Diri

PEMANTAUAN ULANG RESIKO

- Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum
- BENTUK: inspeksi, pemantauan lingkungan tempat kerja, audit

KOMUNIKASI & KONSULTASI RESIKO

- TUJUAN: Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang ada di tempat kerja, Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan berperan aktif dalam identifikasi bahaya, Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian yang ditetapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar