Senin, 24 Desember 2012

PERANGKAT MANAJEMEN LINGKUNGAN

Perangkat lain yang disarankan pakar manajemen lingkungan untuk sebaiknya dipergunakan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya secara garis besar terbagi 2 yaitu yang termasuk:
- Pencegahan Polusi / Cleaner Production dan
- Eco-efisiensi

PENCEGAHAN POLUSI (P2) & CLEANER PRODUCTION (CP)
- P2 mencari cara menghilangkan polutan disumbernya dan sekaligus menghindari kebutuhan untuk mengolah atau membuang polutan tersebut
- Konsep P2 menawarkan pemecahan ‘win-win’ dimana inovasi dan cara berpikir baru akan membawa pada pengurangan limbah, dan sekaligus membuat keuntungan bagi perusahaan dengan mengurangi biaya atau merangsang produk baru
- P2 menjadi solusi paling langsung dari masalah lingkungan - menghilangkan polutan lewat reduksi sumber polusi atau mendaur ulang sebelum pengolahan atau pembuangan akhir (final disposal) menjadi isu
- Kata Cleaner Production (produksi bersih / CP) dan pollution prevention (pencegahan polusi / PP) sering digunakan secara bergantian, padahal pengertiannya relatif sama
- Tujuan utama CP ini adalah implementasi perubahan dalam disain produk, proses manufakturing, dan teknik2x manajemen untuk meningkatkan efisiensi, mencegah polusi dan mengurangi limbah (Dames and Moore, 1998:1)

KEUNTUNGAN IMPLEMENTASI CP
- Mengurangi biaya2x produksi melalui peningkatan efisiensi, penurunan limbah dari input material
- Meningkatkan produktifitas dan memperbaiki produk
- Mengurangi konsumsi energi
- Mengembalikan nilai produk sekunder (by-product)
- Meminimalkan masalah pembuangan limbah termasuk biaya pengolahan limbah

POTENSI KERUGIAN
- Kesulitan dalam merubah sistem dan teknologi yang ada. Perubahan dalam sistem dan teknologi akan memerlukan investasi yang relatif besar, tingkatan sumber daya manusia yang baik, dan dukungan investor (OECD, 1995:18)

MANAJEMEN LIMBAH
- 1. Minimisasi limbah (Formulasi produk, Modifikasi proses, Perancangan ulang peralatan)
- 2. Recovery sumberdaya (spt. recycle, reuse)
- 3. Pengolahan (spt. insinerasi, kimiawi, filtrasi fisika, biologis)
- 4. Pembuangan (spt. landfill)

MINIMALISASI LIMBAH
- Teknik alternatif minimisasi limbah (minimisasi limbah adalah pengurangan bila mungkin setiap    limbah yang dihasilkan)
1. Perubahan proses produksi :
- penggantian material mentah berbahaya dengan non berbahaya
- memisahkan limbah dengan tipenya untuk daur ulang
- menghilangkan sumber2x kebocoran dan tumpahan
- memisahkan limbah berbahaya dengan non berbahaya
- mendisain ulang atau merumuskan kembali prodk akhir untuk mencapai lebih non berbahaya

2. Modifikasi peralatan :
- menginstal peralatan yang memproduksi limbah sedikit atau tidak sama sekali
- memodifikasi peratalatn untuk memungkinkkan daur ulang
- mendisain peralatan atau jalur produksi untuk memproduksi limbah lebih sedikit
- memperbaikai efisiensi peralatan dan
- menjaga program perawatan pencegahan

3. Mendaur ulang dan menggunakan kembali (recycling and reuse) :
- menginstal sistem lingkar tertutup (closed loop system)
- mendaur ulang on atau off-site
- menukar limbah

4. Manajemen inventory dan operasi yang diperbaiki :
- memiliki material kurang beracun dan material produksi lebih tak beracun
- mengimplemntasi pelatihan karyawan dan umpan balik manajemen
- memperbaikai penyimpanan material yang diterima, dan menangani praktek penanganan (handling)
- menyimpan dan menelusuri semua material mentah

EKO-EFISIENSI

- sebagai pengiriman secara kompetitif barang2x atau jasa yang memuaskan kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas hidup, dimana juga secara progresif mengurangi dampak ekologis dan intensitas penggunaan sumberdaya di seluruh siklus hidup, ke tingkat yang relatif sama dengan estimasi kapasitas dukung bumi
- kombinasi ekonomi dan efisiensi ekologi, artinya memproduksi lebih banyak barang dan jasa dengan lebih sedikit energi dan sumber daya alam (Environment Australia, 1999). Hasilnya adalah polusi dan limbah yang lebih sedikit
- World Business Council for Sustainable Development mengusulkan 7 langkah generik perbaikan sesuai eko-efisiensi (WBCSD, 2000):
1. Mengurangi intensitas material
2. Mengurangi intensitas energi
3. Mengurangi penyebaran substansi beracun
4. Meningkatkan kemampu daur-ulangan
5. Memaksimalkan penggunaan bahan terbaharui
6. Meningkatkan masa hidup produk
7. Meningkatkan intensitas jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar