Senin, 15 April 2013

SAFETY INSPECTION

SAFETY INSPECTION
- Inspeksi merupakan metoda terbaik untuk menemukan permasalahan dan mengevaluasi risikonya sebelum kecelkaan atau kerugian terjadi

TUJUAN

- Mengidentifikasi potensi permsalahan pada pekerja atau tempat kerja yang tidak diantisipasi sewaktu merancang atau menganalisis tugas
- Mengidentifikasi kekurangan pada peralatan (unsafe condition)
- Mengidentifikasi tindakan pekerja tidak aman (unsafe practices)
- Mengidentifikasi efek dari perubahan (modifikasi) pada proses material atau peralatan (melihat apa yang tejadi)
- Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada koreksi (remedial actions) yang telah dilakukan terhadap potensi permasalahan baru
- Memberikan informasi kepada manajemen tentang :
+ Kondisi peralatan (yang baik dan yang rusak)
+ Tata letak peralatan dan housekeeping (pengaturan tata letak yang salah, tumpukan material)
+ Peralatan /tools  (yang baik dan yang rusak)
+ Kondisi lingkungan kerja (spills, leaks)
- Menunjukkan komitmen manajemen

JENIS

- Informal Inspection: Dilakukan secara regular oleh pekerja secara invidual
- Formal atau Plannded Inspection: Dilakukan umumnya oleh Line Supervisor bersama tim atau managers bersama tim

FUNGSI SAFETY INSPECTION

- Dapat mendeteksi keausan dan kerusakan peralatan sebelum risiko kecelakaan yang lebih besar terjadi (things wear out)
- Dapat memberikan masukan (feedback) apakah peralatan yang dibeli atau pekerja yang dilatih sudah memadai (people are not perfect)
- Dapat mendeteksi perubahan/ modifikasi (conditions change) di unit operasi apak telah memadai dan tidak menimbulkan masalah baru
- Dapat meningkatkan keyakinan kepada manajemen tentang tugas dan tanggung jawab mereka untuk menyiapkan tempat kerja yang aman

MANFAAT FORMAT LAPORAN KONDISI

- Merupakan sistem yang baik karena dapat menunjukkan bahwa pengawas / supervisor telah melakukan langkah koreksi
- Dapat menunjukkan tingkat perhatian manajer, kabag, pengawas, staf K3 mengenai kondisi K3 di area kerja (barometer employee safety awareness)
- Merupakan dokumen untuk dianalisa agar dapat melihat dan mengetahui permasalahan K3 di lapangan

PENGETAHUAN YG DIBUTUHKAN

- Pengenalan akan potensi bahaya (hazard recognition). Untuk dapat mengidentifikasi potensi kerugian (loss potentials)
+ Pekerja harus melaporkan kepada Pengawas (Supervisor) mengenai tindakan & kondisi tak aman yang mereka temui
+ Laporan lisan dari pekerja akan diteruskan dalam bentuk tulisan (Blanko Laporan Kondisi) oleh Pengawasnya

GENERAL INSPECTIONS

- General Inspections adalah inspeksi ke seluruh area (a planned walk-through of an entire area)
+ Inspectors  mengamati secara cermat (look outside normal eye level), dan menganalisanya
+ Digunakan Daftar Pemeriksaan (Checklist) sebagai penuntun untuk dapat mengobservasi seluruh aspek
+ Laporan tentang temuan hasil inspeksi dan rekomendasinya dibuat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan tindakan lanjut terhadap rekomendasi hasil inspeksi
+ Line supervisor biasanya berperan sebagai Inspectors untuk melakukan General Inspections (mereka paling mengetahui pekerjaan yang dilakukan dan pekerja di area pengawasannya
+ Line supervisor juga harus memiliki pengetahuan mengenai ‘Safety an Health Standards’
+ Middle and Upper Managers jugas harus ikut dalam ‘planned inpections and safety and haelth tours’. Ini merupakan cara yang tepat untuk mengetahui permasalahan dan menunjukkan perhatian dan komitmen terhadap aspek keselamatan kesehatan kerja (safety)
+ Storage Tanks

LANGKAH SAFETY INSPECTIONS
- Mempersiapkan (Prepare)
- Menginspeksi (Inspect)
- Menulis Rekomendasi (Develop remedial actions)
- Menindak Lanjut Rekomendasi (Take follow up action)

LAPORAN SAFETY INSPECTION

- Untuk mengkomonikasikan hasil Safety Inspection maka perlu dibuat Laporan :
- Laporan ditulis dengan jelas (copy all open items from the last report at the beginning of the new report)
- Dari laporan ini, maka “middle & upper managers’ dapat menyusun program koreksi terhadap peralatan, prosedur dan pekerja
- Distribusi laporan akan bermanfaat bagi area lain untuk mengidentifikasi permasalahan sejenis  di area kerjanya
- Rekomendasi dilengkapi dengan klasifikasi bahaya

FOLLOW UP REPORTS

- Follow-up reports dapat memberikan informasi kepada manajemen secara ringkas tentang status Hasil Safety Inspection sebelumnya

REPORT FILLING

- Disimpan sebagai informasi
- Sebagai referensi untuk dapat mengetahui status tindak lanjut hasil safety inspection sebelumnya
- Sebagai referensi untuk mengetahui kerja safety di suatu area

INSPEKSI INSIDENTAL
- Inspeksi ini dilakukan pada saat tertentu dimana diperlukan pemeriksaan oleh petugas Keselamatan dalam usaha mencegah kemungkinan yang dapat mengakibatkan kebakaran maupun dalam rangka usaha mencegah terulangnya kembali kejadian yang serupa

INSPEKSI INDUSTRI MIGAS

- Personal Inspection
- Joint Safety Inspection
- Manajemen Walk Throught
- Pre Start Up Safety Inspection

LINGKUP INSPEKSI

- Fire Prevention & Control
- Work Enviromental & House Keeping
- Material Handling & Storage
- Personal Protective Equipment
- Bahan – Bahan Berbahaya
- Welding, Cutting & Brazing
- Mesin dan Tutup Pengaman

LANGKAH PELAKSANAAN INSPEKSI

- Pre Inspection Activities
- Inspektion Activities
- Post Inspection Activities

Tidak ada komentar:

Posting Komentar