Selasa, 20 November 2012

MANAJEMEN RESIKO

MANAJEMEN RESIKO
- Identifikasi Bahaya dan Aspek, Penilaian dan Pengendalian yang juga disebut Hazard and Aspect Identification, Assessment and Control (H&A-IAC), Job Safety Analysis (JSA), dan Hazard Operability Studies (HAZOPS)  yang kemudian disebut sebagai Manajemen Risiko

TUJUAN
- Prosedur Manajemen Risiko mendeskripsikan proses penanganan Manajemen Risiko yang diaplikasikan pada semua kegiatan yang mengandung potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan biaya operasi pada kegiatan operasional di lokasi perusahaan

RUANG LINGKUP
- Prosedur ini berlaku pada semua area kerja perusahaan
- Manajemen Risiko harus diaplikasikan untuk semua pencemaran dan dampak lingkungan sesuai ketentuan hukum dan persyaratan lainnya, dan semua aspek dan dampak signifikan lingkungan

RISK MANAGEMENT
- Suatu pendekatan logic dan sistimatis untuk mengelola keadaan yang belum diketahui mengenai risiko kerusakan, dan dampak lingkungan

HAZARD OPERABILITY STUDIES
- Suatu tehnik Studi Bahaya dan Pengoperasian untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh masalah pengoperasian karena deviasi dari desain awal dan desain baru suatu instalasi

Hazard and Aspect Identification Assessment and Control (H&A-IAC)

- Suatu sistim identifikasi dan penilaian aspek bahaya keselamatan dan lingkungan, dan pengendaliannya terhadap risiko dan dampak setiap area kerja ataupun peralatan berdasarkan pada dan pemenuhan terhadap ketentuan pemerintah untuk mencegah kejaidan yang tidak diinginkan terjadi terhadap PEME (People, Equipment, Material and Environment – Manusia, Peralatan, Material dan Lingkungan)

ASPEK LINGKUNGAN

- Aspek kegiatan perusahaan dan produk yang dapat berinteraksi dengan lingkungan

DAMPAK LINGKUNGAN
- Suatu dampak atau perubahan yang terjadi pada lingkungan, apakah dampak negatif maupun positif secara keseluruhan atau parsial sebagai akibat dari kegiatan atau produk perusahaan

ASPEK SIGNIFIKAN
- Aspek yang berdampak atau dapat menjadi dampak yang signifikan terhadap lingkungan

KRITERIA ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN

- Suatu rangkaian criteria yang dibuat untuk menentukan kapan aspek signifikan perlu diberikan tanda. Kriteria tersebut dirangkum dalam Appendix A



TANGGUNG JAWAB

- Pengelolaan Risiko harus diberlakukan vital untuk mencegah dan mengendalikan kerugian akibat kecelakaan, untuk itu komitmen manajemen untuk implementasinya dalam kegiatan operasional diperlukan untuk memastikan tersedianya dana, waktu dan personil

METODE
- Area authority memberikan strategi manajemen risiko untuk keefektifitas pelaksanaannya di area masing-masing sesuai yang tertulis dalam prosedur

TAHAPAN MEMBUAT JSA
1. Persiapan JSA (tim, pekerjaan yang akan dianalisa, informasi dasar yang diperlukan, JSA worksheet)
2. Uraikan langkah-langkah pekerjaan dalam LembarJSA (JSA worksheet)
3. Identifikasi bahaya-bahayanya, kondisi yang tidak aman, dan praktek kerja yang tidak aman yang dilakukan dalam setiap langkah
4. Identifiksi kemungkinan konsekuensi atau risiko terkait dengan setiap langkah
5. Evaluasi risiko-risikonya
6. Tentukan peralatan, proteksi alat, APD dan pengendalian lainnya yang diperlukan untuk mengendalikan setiap risiko yang dievaluasi
7. Rangkum semua tindakan pencegahan dan lakukan pengendalian

TEAM JSA
- Tim JSA sesuai Permit To work adalah mereka yang memahami pekerjaan yang akan dilakukan, terdiri dari Performer, Issuing Authority dan Approval Authority

H&A-IAC
- Setiap Superintenden akan melakukan identifikasi bahaya-bahaya K3LL dan risiko,aspeks dan dampak kegiatan di area operasinya

PETUNJUK IDENTIFIKASI BAHAYA & ASPEKNYA

- Pekerja harus diberikan petunjuk untuk membantu mereka dalam identifikasi bahaya keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan yang ada dalam pekerjaan atau area kerja

PENILAIAN RESIKO

- Penilaian risiko harus dilakukan untuk semua bahaya yang telah diidentifikasi yang dapat memaparkan bahaya terhadap personil (pekerja, kontraktor, penunjung, dan public/masyarakat), instalasi, property perusahaan lainnya, dan lingkungan, dengan menentukan risiko setiap bahaya yang diidentifikasi
- Kemungkinan dari keseringan dan keparahan setiap bahaya akan dinilai, dan keduanya diperhatikan untuk menentukan apakah pengendaliannya cukup untuk risiko yang dapat diterima

PENGELOLAAN RESIKO BERKELANJUTAN

- Pengelolaan dan penilaian risiko harus dilakukan berulang kali secara berkala dan apabila rekomendasinya sudah tidak valid karena, contohnya ada instalasi baru, instalasi dimodifikasi sehingga berubah dari desain awalnya, atau ada perubahan dalam praktek kerja terkait dengan kegiatan operasional instalasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar